TUGAS MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
SOFTSKILL
PROSES-PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
Disusun Oleh :
--- FRANSISKA ---
Kelas :
2SA01
UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perubahan sosial dan kebudayaan merupakan segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan
di dalam suataau masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk
didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola perilaku diantara
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Setiap masyarakat selama
hidupnya pasti mengalami perubahan, perubahan bagi masyarakat yang bersangkutan
maupun bagi orang luar yang menelaahnya, dapat berupa perubahan-perubahan yang
tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada
pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas, serta ada pula
perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga yang cepat. Karna
itu penting untuk kita mempelajari mengenai proses-proses sosial dan interaksi
sosial.
1.2 Daftar
Isi
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
………………………………………………………………………………………
1.2 DAFTAR ISI
…………………………………………………………………………………………………
BAB
II PEMBAHASAN
1. INTERAKSI SOSIAL ………………………………………………………………………………………
1.A
FAKTOR-FAKTOR INTERAKSI SOSIAL ……………………
2. BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
……………………………………………………………
2.A PENGGOLONGAN PROSES SOSIAL …………………………
1) BENTUK INTERAKSI ASOSIATIF ……………………
2)
BENTUK INTERAKSI DISOSIATIF ……………………
3. UNSUR-UNSUR MASYARAKAT ……………………………………………………………………
4. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN SOSIAL
DAN KEBUDAYAAN …………
5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JALANNYA PROSES
PERUBAHAN SOSIAL ...
BAB
III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ………………………………………………………………………………
3.2 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
1. INTERAKSI SOSIAL
Interaksi Sosial Kata interaksi berasal dari kata inter dan action Interaksi
sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu,
kelompok sosial, dan masyarakat. Interaksi adalah proses di
mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dala pikiran danb
tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari
tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain. Interaksi sosial antar
individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai: pada saat itu
mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin
berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari
interaksi sosial.
1.A FAKTOR-FAKTOR
INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial terjadi dengan didasari
oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.
2. Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang
individu menerima suatu cara penglihatan atau
peduman-pedoman
tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti di
sini adalah pengaruh pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupuhn dari
orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti
dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalaha hampir sama.
Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya,
sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya,
lalu diterima oleh orang lain di luarnya.
3. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk
menjadi
identi (sama) dengan orang lain, baik
secara
lahiriah maupun batiniah.
4. Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang
satu terhadap orang yang lain. Simpati timbul
tidak atas dasar logis rasional, melainkan
berdasarkan penilain perasaan seperti juga pada
proses
identifikasi.
2. BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Bentuk-bentuk intraksi sosial Dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan pertentangan
(conflict). Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi
sosial, keempat pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan
kontinuitas dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama
yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertiakain untuk
akhirnya sampai pada akomodasi.
2.A PENGGOLONGAN PROSES SOSIAL
Gilin and
Gilin pernah mengadakan pertolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka ada
dua macam proess sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial,
yaitu:
a. Proses Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
b. Proses Disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi “contravention” dan pertentangan pertikain. Adapun interaksi yang pokok proses-proses adalah:
1) BENTUK INTERAKSI ASOSIATIF
a. Kerja sama
(cooperation) Kerja sama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap
kelompoknya dan kelompok lainnya. Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama ada
tiga bentuk kerja sama, yaitu:
v Bargainng,
pelaksanaan perjanjian
mengenai
pertukaran barang dan jasa
antara dua
organisasi atau lebih.
v Cooperation, proses penerimaan unsur-
unsur baru
dalam kepemimpinan atau
pelaksanaan politik dalam suatu
organisasi, sebagai salah satu carta
untuk menghindari terjadinya
kegoncangan dalam stabilitas organisasi
yang bersangkutan
v Coalition, kombinasi antara
dua
organisasi atau lebih yang mempynyai
tujuan yang sama.
b. Akomodasi (accomodation) Adapun bentuk-
bentuk
akomodasi, di antaranya:
v Coertion, yaitu suatu bentuk akomodasi
yang
prosesnya dilaksanakan karena
adanya
paksaan.
v Compromise, suatu bentuk akomodasi,
di mana pihak
yang terlibat masing-
masing mengurangi tuntutannya, agar
tercapai suatu penyelesaian terhadap
perselisihan yang ada.
v Arbiration, suatu cara untuk
mencapai compromise apabila pihak yang berhadapan tidak sanggup untuk
mencapainya sendiri
v Meditation, hampir menyerupai
arbiration diundang pihak ke tiga yang retial dalam persoalan yang ada.
v Conciliation, suatu usaha
untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih, bagi tercapainya suatu
tujuan bersama.
v Stelemate, merupakan suatu
akomodasi di mana pihak-pihak yang berkepentingan mempunyai yang seimbang,
berhenti pada titik tertentu dalam melakukan pertentangan.
v Adjudication¸ yaitu perselisihan atau
perkara di pengadilan.
2) BENTUK INTERAKSI DISOSIATIF
a. Persaingan (competition) Persaingan adalah
bentuk
interaksi yang dilakukan oleh individu
atau kelompok yang bersaing untuk
mendapatkan keuntungan tertentu bagi
dirinya dengan cara menarik perhatian atau
mempertajam
prasangka yang telah ada
tanpa mempergunakan kekerasan.
b. Kontraversi (contaversion)
Kontraversi
bentuk interaksi yang berbeda antara persaingan dan pertentangan. Kontaversi
ditandai oleh adanya ketidakpastian terhadap diri seseorang, perasaan tidak
suka yang disembunyikannya dan kebencian terhadap kepribadian orang, akan
tetapi gejala-gejala tersebut tidak sampai menjadi pertentangan atau
pertikaian.
c. Pertentangan (conflict)
Pertentangan
adalah suatu bentuk
interaksi
antar individu atau kelompok sosial
yang berusaha
untuk mencapai tujuannya
dengan jalan menentang pihak lain disertai
ancaman atau
kekerasan. Pertentangan
memiliki bentuk khusus, antara lain:
pertentangan pribadi, pertentangan rasional,
pertentangan kelas sosial, dan pertentanfan
politik.
3. UNSUR-UNSUR MASYARAKAT
Unsur-unsur masyarakat yaitu: kumpulan orang,
sudah terbentuk dengan lama, sudah memiliki sistem dan struktur sosial
tersendiri, memiliki kepercayaan, sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama,
adanya kesinambungan dan pertahanan diri, dan memiliki kebudayaan.
Masyarakat Setempat (community) Masyarakat
setempat
menunjukan
pada bagianmasyarakat yang bertempat tinggal disatu wilayah (dalam arti
geografis) dengan batas-batas tertentu dimana faktor utama yang menjadi
dasarnya adalah interaksi yang lebih besar diantara anggota-anggotanya,
dibandingkan interaksi dengan penduduk diluar batas wilayahnya.
Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota Menurut
Soerjono
Soekamto,
masyarakat kota
dan desa memiliki perhatian yang berbeda, khususnya terhadap perhatian
keperluan hidup. Di desa, yang diutamakan adalah perhatian khusus terhadap
keperluan pokok, fungsi-fungsi yang lain diabaikan. Lain dengan pandangan orang kota, mereka melihat selain kebutuhan pokok,
mereka melihat selain kebutuhan pokok, pandangan sekitarnya sangat mereka
perhatikan.
Masyarakat Multikultural Perlu diketahui, ada
tiga istilah yang
digunakan
secara bergantian untuk mengambarkan masyarakat yang terdiri atas agama, ras,
bahasa dan budaya yang berbeda, yaitu pluralitas, keragaman, dan multikultural.
Konsep pluralitas menekankan pada adanya
hal-hal yang lebih dari satu (banyak). Keragaman menunjukan bahwa keberadaanya
yang lebih dari satu itu berbeda-beda, heterogen, dan bahkan tidak dapat
dipersamakan.
Sementara itu, konsep multikultralisme sebenarnya
merupakan konsep yang relatif baru. Inti dari multikulturalisme adalah
kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa
memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa ataupun agama. Jadi,
apabila pluralitas hanya menggambarkan kemajemukan, multikulturalisme meberikan
penegasan bahwa dengan segala perbedaannya itu mereka adalah sama diruang
publik.
Pengaruh Multikultural
Terhadap Kehidupan Beragama,
Bermasyarakat,
Bernegara dan Kehidupan Global Problematika yang muncul dari keragaman yaitu
munculnya berbagai kasus disintegrasi bangsa dan bubarnya sebuah negara, dapat
disimpulkan adanya lima
faktor utama yang secara gradual bisa menjadi penyebab utama proses itu, yaitu:
kegagalan kepemimpinan, krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama, krisis
politik, krisis sosial, dan intervensi asing.
Realitas
keragaman budaya bangsa ini tentu membawa konsekuensi munculnya persoalan
gesekan antar budaya, yang mempengaruhi dinamika kehidupan bangsa sebagai
kelompok sosial, oleh sebab itu kita harus bersikap terbuka melihat semua
perbedaan dalam keragaman yang ada, meenjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan,
dan menjadikan keragaman sebagai kekayaan bangsa, alat pengikta persatuan
seluruh masyarakat dalam kebudayaan yang beraneka ragam.
Kita sebagai subyek yang
berperan utama mempunyai peranan yang sangat penting dalam aspek sebagai pelaku
budaya. Dengan kita menjaga kelestarian budaya maka kita dapat melestarikan
kebiasaan-kebiasaan yang membentuk pribadi kita masing-masing.
4. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
Perubahan-perubahan dalam
masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku, organisasi,
susunan, lembaga-lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat,
kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan seterusnya.
Dengan diakuinya dinamika
sebagai inti jiwa masyarakat, maka banyak sarjana sosiologi modern yang
mencurahkan perhatiannya pada masalah-masalah perubahan sosial dan kebudayaan
dalam masyarakat. Masalah tersebut menjadi lebih penting dalam hubungannya
dengan pembangunan ekonomi yang diusahakan oleh banyak masyarakat dari Negara
yang kemerdekaan politiknya setelah perang dunia kedua.
a. faktor intern
¯ Bertambah atau berkurangnya penduduk
¯ Penemuan-penemuan baru (inovation –
discoveri
[gagasan]
– invention [diterapkan dalam
masyarakat]
¯ Pertentangan-pertentangan dalam masyarakat
(konflik)
¯ Pemberontakan / revolusi
b. faktor ekstern
¯ Perubahan
lingkungan fisik manusia ( bencana alam)
¯ Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
¯ Peperangan
5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JALANNYA PROSES PERUBAHAN SOSIAL
v Faktor-faktor
yang mendorong :
·
Kontak dengan kebudayaan lain
·
Sistem pendidikan yang maju
·
Sikap menghargai hasil karya orang lain dan keinginan untuk maju
·
Toleransi terhadap perbuatan menyimpang
·
Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
·
Penduduk yang heterogen
·
Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan
tertentu
·
Orientasi ke depan
·
Nilai meningkatkan taraf hidup
v Faktor-faktor
yang menghambat :
·
Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
·
Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
·
Sikap masyarakat yang tradisional
·
Adanya
kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat (vested Interest)
·
Rasa takut terjadinya
kegoyahan dalam integrasi kebudayaan
·
Prasangka terhadap hal
baru
·
Hambatan ideologis
·
Kebiasaan
·
Sikap pasrah
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena
pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi)
dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau
tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Sedangkan interaksi
adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi
dalam pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam
kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.
Bentuk-bentuk intraksi sosial
Dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan pertentangan (conflict).
Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial,
keempat pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan kontinuitas
dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama yang kemudian
menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertiakain untuk akhirnya sampai pada
akomodasi.
3.2
DAFTAR PUSTAKA
hay aku mhsiswa iain slaam prshbataan bwt ank gunadarma :)
BalasHapus